Ngeblog itu ternyata bukan cuma perkara ketak-ketik di laptop atau handphone untuk menyalurkan emosi dan berekspresi aja, loh. Sebenarnya enggak salah juga, sih, kalau Sobat menggunakan media blog untuk berekspresi. Namun, selain itu blog sebenarnya bisa jadi media yang lebih powerful lagi. Hal ini saya sedang pelajari bareng mereka yang tergabung ke dalam ODOP Blogger Squad.
Setelah melalui masa open recruitment anggota yang dibesut oleh Komunitas One Day One Post (ODOP), para anggota Komunitas ODOP diberikan kesempatan untuk belajar demi menyalurkan minat dan bakat masing-masing. Nah, pilihan-pilihan belajar yang tersedia antara lain:
- Belajar optimasi blog bersama ODOP Blogger Squad
- Belajar menulis untuk tembus media cetak
- Belajar membukukan tulisan ke dalam buku antologi
Dari ketiga pilihan yang ada, saya pun memilih nomor satu dan dua.
Alasan saya tidak memilih nomor tiga, tentu saja bukan karena tidak berminat
membukukan tulisan bersama tim antologi ODOP. Melainkan karena saya memang punya
target sejak awal memutuskan bergabung dalam komunitas ini untuk belajar blog
dengan sebaik-baiknya.
Nah, adapun alasan mengapa saya juga bergabung belajar menulis agar
dapat menembus media, sejatinya lebih karena pertimbangan cita-cita, sih. Hehe
...
Agar tidak melebar, bahasan perihal belajar menulis untuk bisa tembus media cetak ini, saya ulas pada kesempatan lain saja, ya.
Maka, marilah saya bercerita tentang betapa serunya belajar mengoptimasi blog bersama ODOP Blogger Squad.
Berkenalan dengan ODOP Blogger Squad
Barangkali Sobat semua dari tadi bertanya, siapa sih ODOP Blogger
Squad? Kenapa disebut-sebut terus?
Jadi begini, ketika dinyatakan lulus dan diterima bergabung sebagai anggota Komunitas ODOP, para anggota komunitas yang bermaksud belajar mengoptimasi blog akan mulai belajar ini dan itu seputar dunia blog, termasuk di dalamnya belajar menulis artikel, menentukan tema dan target pembaca blog (niche blog), meng-upgrade blog menjadi Top Level Domain alias TLD, hingga berkenalan dengan apa yang disebut dengan SEO.
Sepertinya, sih, masih akan ada banyak lagi ilmu nge-blog lain yang akan diterima. Namun, sejauh ini yang baru saya dapatkan itu. Hehehe ...
Nah, semua hal seru tadi saya peroleh di dalam sebuah grup yang bernama ODOP Blogger Squad. Keren, ya?
Sejujurnya, saya sempat insecure setelah melihat komposisi para punggawa yang akan memandu para anggota yang hendak belajar optimasi blog ini. Bagaimana tidak, para pemateri dan kakak-kakak pemandu ini benar-benar bukan orang sembarangan. Mereka sudah malang melintang di dunia blogging dan media.
Sebut saja nama Jihan Mawaddah. Blogger senior satu ini sudah tenar dengan berbagai prestasi. Beragam predikat juara dari banyak perlombaan blog telah diraihnya. Dengan pembawaannya yang ceria, tetapi jelas dalam menyampaikan, mantan Ketua Komunitas ODOP ini mampu mengemas kelas yang dipandu menjadi hidup dan seru.
Selanjutnya ada Nimas Achsani. Senada dengan Kak Jihan, Ketua Komunitas ODOP periode 2023 ini juga langganan juara blog. Dengan berbagai ilmu dari content writer satu ini, para peserta ODOP Blogger Squad mendapat banyak pengayaan dan wawasan baru di dunia blog.
Jangan lupakan juga keberadaan Pak Yonal Regen. Dengan gayanya yang santai, tapi santun, Pak Yonal yang saat ini mendampingi Kak Nimas sebagai Wakil Ketua Komunitas ODOP 2023, sukses membuka mata saya seputar niche blog. Kepiawaiannya dalam menjawab pertanyaan yang terlontar, membuat para peserta antusias dan makin haus menyesap ilmunya.
Kemudian, tentu saja ada Kak Karunia Sambas. Blogger satu ini sudah tidak perlu diragukan lagi keandalannya dalam menulis dan nge-blog. Tulisan-tulisannya yang sering tampil di berbagai media, sudah jelas menjadi bukti bahwa kakak satu ini bukan blogger kaleng-kaleng. Atas panduan yang Kak Karunia dan Kak Jihan sampaikan, blog saya akhirnya berhasil upgrade menjadi TLD. Hehehe ...
Setelah berkenalan, sekarang saatnya saya mengungkap beberapa hal yang saya pelajari bersama ODOP Blogger Squad.
Menentukan Niche untuk Mengoptimasi Blog
Pada satu kesempatan yang dipandu oleh Pak Yonal, para peserta diajak memikirkan niche yang digunakan ke dalam blog masing-masing. Niche sendiri secara sederhana dapat didefinisikan sebagai topik atau tema khusus yang diangkat dalam sebuah blog.
Sejatinya, tidak ada aturan baku yang mengharuskan sebuah blog berfokus pada satu topik atau tema tertentu. Namun, dengan berfokus pada sebuah niche, sebuah blog akan lebih mudah menjangkau pasar atau target pembaca yang tepat.
Agar Sobat lebih mudah memahami, saya beri perumpamaan seperti ini. Seandainya hendak memilih sepatu, apakah Sobat akan pergi ke toko sepatu atau ke supermarket?
Kedua jawaban sebenarnya bisa dipilih. Dewasa ini, tidak sedikit supermarket atau hypermarket yang juga menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian ataupun sepatu. Namun, biasanya pilihan yang tersedia tidak selengkap apa yang disediakan di toko sepatu, baik dari ragam ukuran, pilihan model, hingga macam-macam merek.
Nah, dengan menentukan spesifikasi topik atau tema yang akan diangkat pada blog, diharapkan pembaca jauh lebih terarah untuk memilih suatu blog sebagai referensi. Seperti saya misalnya.
Usai menerima paparan seputar niche dari Pak Yonal, saya mulai merangkum apa hal yang saya suka untuk diulas. Maka, berbekal itu, jirfani.com yang tengah Sobat baca saat ini, memilih niche untuk mengulas seputar tontonan, bacaan, juga catatan jalan-jalan, dan jajan.
Disukai ataupun tidak, niche akan memengaruhi optimasi blog kita.
Bukan hanya kita sebagai pemilik atau penulis blog yang dinilai lebih kompeten
terhadap sebuah bahasan. Pemilihan niche dan ulasan yang sesuai akan membuka
peluang bagi pihak-pihak yang hendak bekerja sama dengan kita lebih lanjut.
Tentu wajar jika seorang penulis novel hendak bekerja sama
dengan blog jirfani.com yang mengambil niche seputar bacaan. Sebab dengan kerja
sama yang dilakukan, sang novelis bisa memperoleh ulasan atas novel yang
ditulisnya dan sekaligus ulasan itu dibaca oleh para penikmat jirfani.com.
Sementara, jika blog ini bekerja sama dengan skincare, justru rasanya salah alamat. Sebab, apa yang bisa jirfani.com ulas tentang beauty dan skincare? Menggunakan saja tidak pernah. Hehe ...
Upgrade Blog Menjadi Top Level Domain (TLD)
Banyak cara yang diajarkan dalam ODOP Blogger Squad untuk mengoptimasi blog yang kita miliki. Salah satunya adalah dengan melakukan upgrade blog gratisan yang kita gunakan (misalnya menggunakan Blogspot atau Wordpress) menjadi blog yang lebih mentereng.
Barangkali Sobat bingung dengan kata "mentereng" yang saya maksud, ya. Agar lebih mudah, mari saya beri sedikit contoh.
Misalnya blog saya di Wordpress yang saat ini beralamat jamalirfani.wordpress.com. Jika Sobat perhatikan, masih ada embel-embel "wordpress"-nya sebelum kata "dot com".
Atau Sobat juga bisa menengok gurameasamanis.blogspot.com yang
merupakan alamat blog saya yang menggunakan domain dari Blogspot. Lagi-lagi,
ada kata "blogspot" sebelum "dot com".
Nah, upgrading blog yang dimaksud adalah "menghilangkan" kata blogspot atau wordpress pada domain blog kita. Dengan demikian, blog yang kita kelola pun terkesan lebih ciamik dan profesional. Inilah yang disebut dengan mengubah blog kita menjadi Top Level Domain (TLD).
Pilihan TLD sebenarnya tidak hanya dot com, ya, Sobat. Ada dot aidi (.id), dot or (.or), dan banyak lagi. Silakan Sobat tentukan dan pilih sesuai keinginan masing-masing.
Kira-kira, menurut Sobat semua lebih mudah menulis jirfani.com atau gurameasamanis.blogspot.com? Atau lebih mudah jamalirfani.wordpress.com atau jamalirfani.com?
Mengoptimasi Blog dengan Menerapkan SEO on Page
Menentukan niche blog sudah. Melakukan upgrading blog menjadi TLD pun sudah. Lantas, apakah optimasi blog yang dimiliki sudah selesai dilakukan?
Ternyata belum loh. Blog kita bisa dibilang teroptimasi dengan asik dan oke, manakala ketika Sobat mengetik di mesin pencarian Google sebuah keyword alias kata kunci, maka Google akan mengarahkannya kepada postingan blog yang Sobat tulis.
Tentu saja akan jauh lebih keren lagi, jika blog kita ternyata masuk ke dalam daftar-daftar pertama pada rekomendasi Google itu. Nah, proses merancang agar hal itu terjadi disebut SEO alias Search Engine Optimization. Sederhananya SEO adalah beragam langkah yang dilakukan agar blog atau postingan kita masuk sebagai salah satu rekomendasi Google pada keyword tertentu.
Banyak langkah yang perlu dilakukan demi terciptanya SEO yang maksimal. Hal inilah yang tengah saya upayakan dan pelajari dari kebersamaan dengan ODOP Blogger Squad. Sebab, sejujurnya SEO ini semacam santapan baru yang belum sepenuhnya saya kuasai.
Maka, rasanya belum banyak hal yang bisa saya kupas akan SEO ini pada kesempatan kali ini.
Yah, seumpama bocil sedang belajar naik sepeda, tentu saya bisa cerita apa itu sepeda dan keseruan yang diperoleh dari naik sepeda. Namun, tentu saya belum bisa banyak membagikan tip dan trik naik sepeda sambil angkat kedua tangan, merem, ataupun kayang, 'kan? Lah wong saya aja masih belajar gowes.
Saya yakin masih akan banyak hal seru lain yang masih akan diperoleh dalam belajar mengoptimasi blog bersama ODOP Blogger Squad. Semoga belajar yang saya lakukan akan dapat bermanfaat dan memberi banyak kebaikan untuk semesta. Aamiin.
Sobat berminat belajar mengoptimasi blog juga, 'kan?
Posting Komentar
Posting Komentar