Personal Branding Blogger ala Jirfani

Posting Komentar

Bicara personal branding blogger, berarti bicara ciri khas yang menonjol dari seorang blogger dan menjadi jiwa utama pada blog yang dibangunnya.

Personal Branding Blogger

Sejujurnya, ketika blog ini dibangun 2009 silam, saya tidak berencana mengkhususkan blog ini untuk membahas atau mengulas tentang suatu topik secara pasti. Saat itu, saya belum tahu banyak tentang blog selain media online yang berguna untuk curhat, berkeluh-kesah, dan mengekspresikan diri. Jadi, waktu itu saya belum paham tentang
personal branding blogger.

Seiring berjalan waktu, saya melakukan banyak perenungan. Mencari tahu, apa yang saya sukai, kekuatan diri, termasuk juga kelemahan-kelemahan yang saya miliki. Agak malu juga mengakuinya. Namun, setelah dipikir-pikir, saya ini terlalu banyak maunya. Mirip lagu Doraemon yang diputar saban Minggu pagi.

"Ingin ini, ingin itu banyak sekaliiii ..."

Di satu sisi, saya suka menulis cerita. Di sisi lain, saya pun senang berpetualang melalui banyak artikel, koran, dan ulasan terkini negeri ini.

Namun, tidak boleh dilupakan. Kegemaran saya pada gambar bergerak alias film, juga tidak kalah kuat. Saya bahkan sempat menjadi penumpuk banyak VCD dan DVD pada masa jayanya dulu. Mulai dari film lawas, hingga film yang tengah diputar di bioskop kala itu.

Maka, ketika merancang personal branding blogger, saya harus bertanya kepada diri sendiri.

"Ingin dikenal sebagai blogger seperti apakah saya? Saya ingin punya personal branding apa sebagai blogger?"

Cerpenis

Kecintaan saya pada dunia fiksi bisa jadi berasal dari begitu banyaknya buku cerita bergambar yang saya beli dan baca sewaktu bocil dulu. Mulai dari majalah Bobo yang sangat menghegemoni pada masa 80-an akhir hingga 2000-an awal, dongeng para putri ala Disney, hikayat 1001 malam dan kisah-kisah penuh hikmah dari Nasrudin Hoja, hingga komik 200 perak tahun 90-an awal karya Pak Tatang S. yang banyak bercerita tentang kehidupan warga Desa Tumaritis alias Petruk, Gareng, Bagong, dan Semar di dunia manusia.

Masuk masa SMP, saya mulai keranjingan dengan berbagai serial Lupus karya Almarhum Hilman Hariwijaya. Bukan hanya Lupus SMA yang saya baca. Lupus Kecil yang bercerita tentang kehidupan Lupus, Pepno, Iko-iko, dan Prudence ketika SD, Lupus ABG yang berceloteh tentang masa SMP cowok berjambul itu, hingga cerita Olga Sepatu Roda, yang tidak lain project lain Pak Hilman dalam universe yang berbeda.

Personal Branding Blogger
sumber gambar: liputan6.com

Begitu banyaknya asupan cerita fiksi membuat saya begitu gembira untuk mem-fiksi-kan banyak hal. Sepertinya mengarang menjadi sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan bagi saya.

Maka, tidak jarang ketika ulangan umum bahasa Indonesia SD (semacam mid-test atau final-test, bagi yang tidak paham), manakala ada perintah membuat esai dan mengarang, saya akan dengan penuh semangat mengerjakannya.

Tidak mengherankan juga, jika Sobat berkeliling blog ini, akan cukup banyak menemukan cerpen-cerpen ala kadarnya yang sempat saya buat ketika muda dulu. Silakan cek blog ini pada kategori cerpen atau fiksi.

Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika berpikir tentang personal branding blogger yang hendak dibangun, cerpenis adalah salah satu yang paling mencuat.

Ya, blogger yang cerpenis dan cerpenis yang blogger! Kenapa tidak?

Tukang Marah-Marah

Duh, apa lagi, sih, ini?

Barangkali Sobat akan berpikir seperti itu.
Kenapa, kok, tukang marah-marah menjadi salah satu personal branding blogger yang terpikir oleh saya?

Faktanya, demikianlah saya apa adanya. Bahkan buku perdana saya pun bertajuk Aku Mau Kamu Tahu Aku Marah. He-he-he

Akan tetapi, terlepas dari buku itu yang sebenarnya tidak terlalu berkaitan, sih, saya hanya ingin mengakui satu hal. Ternyata, saya punya mimpi yang terlalu besar. Saya memiliki cita-cita betapa Indonesia ini kelak akan menjadi sebuah bangsa besar yang tentram dan damai.

Saya punya gambaran ideal di mana Indonesia kelak menjadi sebuah negara yang seluruh warganya taat hukum, mampu berdiri sendiri dan bangga dengan kekayaan alamnya, serta mampu hadir di tengah-tengah raksasa-raksasa alias negara maju lain.

Atas dasar kecintaan yang keterlaluan terhadap bangsa ini, saya pun hadir sebagai orang yang kerap mengomel dan marah-marah dengan segala ketimpangan dan ketidakbenaran yang terjadi.
Personal Branding Blogger


Misalnya saja, remisi terhadap narapidana korupsi, rencana penggantian gorden rumah dinas anggota DPR pada beberapa tahun silam yang anggarannya sebesar Rp90jutaan per gorden, hingga cibiran serius saya terhadap pernyataan pejabat publik yang bersuara bahwa uang haram boleh dimakan selama jumlahnya sedikit.

Berbekal itu, saya terpikir untuk menjadikan "marah-marah" ala Jirfani sebagai personal branding blogger bagi saya. Karena, suka ataupun tidak, dalam media sosial Instagram (silakan klik di sini), saya pun lumayan sering marah-marah atas segala sesuatu serba tidak lucu yang dilakukan anak bangsa ini.

Movie Reviewer

Hal terakhir yang terpikir untuk saya kembangkan dalam blog ini tentu saja berbekal pada kecintaan saya terhadap dunia film. Saya ini suka sekali nonton film.

Kadang, saya terlalu suka menonton hingga hanyut dan tidak lagi peduli dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sebab, menurut saya, tanpa harus diucapkan, sebuah nilai semestinya telah terpatri dalam diri film itu.

Sebut saja dua film yang teramat saya sukai dari dulu hingga sekarang. The Shawshank Redemption dan City of God.

Hingga kini, kedua film itu mendarah daging dalam diri. Memberi inspirasi tanpa henti.

Lantas, jika memang sedemikian dalamnya sebuah film, mengapa saya ingin membuat review-nya?
Barangkali Sobat akan berpikir demikian.

Jawabannya sederhana. Agar saya mampu memberikan referensi jika sebuah film menurut saya menarik dan bernilai. Sebaliknya, saya pun akan berkata jujur, manakala sebuah film terasa kurang asyik di mata saya.
Personal Branding Blogger
sumber gambar: miramax.com

Personal Branding Blogger
sumber gambar: imdb.com

Yah, setidaknya dengan membaca ulasan singkat saya, Sobat dapat menentukan seberapa perlu sebuah film untuk ditonton.

Baca juga: Coach Carter-Paket Lengkap Seorang Pelatih

Jadi, blogger dengan personal branding sebagai movie reviewer sepertinya akan menarik! He-he-he.

Dengan demikian, saya telah menetapkan. Itulah personal branding blogger ala saya. Saya adalah blogger cerpenis. Saya juga blogger pemarah. Jangan lupa juga, saya adalah blogger tukang review film.

Cerpenis pemarah yang suka me-review film? Itu saya!
Jirfani namanya!

***[][][]***
Jirfani
Selamat datang di blog jirfani.com Sebuah blog yang berisi beragam ulasan seputar film, buku, perjalanan, serta perenungan seorang Jamal Irfani.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar