6 Rekomendasi Film Indonesia tentang Wisata

Posting Komentar
film Indonesia tentang wisata
Bicara tentang wisata impian, tentu sebagian besar dari kita memilikinya. Ada yang mimpi berwisata ke luar negeri, berkeliling dunia, bahkan ada pula yang justru berencana mengeksplorasi berbagai daerah di Indonesia. Apa pun impian Sobat, tentu boleh dan sah saja, kok.

Sayangnya, wisata impian itu tidak mampu diwujudkan oleh semua orang. Ada yang terkendala karena waktu, kesibukan, maupun keterbatasan biaya.

Jadi, ketimbang mau berwisata tetapi bingung mesti ke mana dan dengan cara apa, saya pikir, lebih baik merekomendasikan film-film Indonesia tentang wisata. Seandainya Sobat belum bisa jalan-jalan alias berwisata dalam waktu dekat, setidaknya sudah nonton film tentang wisata. He-he-he.

Tidak semua bertema wisata, sih. Ada pula yang tidak mengangkat tema wisata, tetapi cukup mampu memotivasi untuk melakukan eksplorasi lebih terhadap suatu daerah.

Mau tahu apa saja film-nya? Yuk, simak, 6 film Indonesia tentang wisata berikut ini!

1. 5 cm

film Indonesia tentang wisata
Film pertama yang masuk dalam list film Indonesia tentang wisata tentu saja 5 cm. Diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Donny Dhirgantoro ini, cukup mampu memberikan gambaran perihal hal-hal dapat dilakukan dan perlu dipersiapkan sekiranya Sobat memilih jalan backpaker sebagai jalan ninja dalam berwisata.

Berkisah tentang lima orang sahabat, Genta si pemimpin dan gemar menolong, Zafran sang pujangga pencinta puisi, Arial, cowok macho yang taat aturan, tetapi selalu gugup jika bertemu perempuan, Ian, pencinta berat mi instan yang belum lulus kuliah, dan Riani, satu-satunya cewek di grup itu. Perempuan ambisius yang paling mengenal semua hal terkait keempat sahabat yang lain.

Kebosanan akan kebersamaan mereka selama bertahun-tahun, menyebabkan kelima sahabat ini memutuskan untuk break sejenak tanpa komunikasi apa pun di antara mereka, selama tiga bulan. Lantas, setelah bulan ketiga, pada hari dan waktu yang ditentukan, mereka bersepakat untuk kembali berkumpul dan melakukan sebuah ekspedisi luar biasa: mendaki puncak tertinggi Pulau Jawa—Puncak Mahameru.

Film ini memperlihatkan begitu banyak nilai dan keseruan. Persahabatan, sudah tentu sebab tema besar film ini memang seputar hal itu. Akan tetapi, kegigihan dan perjuangan selama melaksanakan cita-cita tatkala berwisata mendaki Mahameru, juga layak mendapat perhatian.

Sobat memiliki satu-dua sahabat kental yang hendak diajak berkunjung ke suatu tempat yang lumayan jauh? Lakukanlah.

Sebab dari sana, Sobat mungkin akan dapat lebih memahami sifat, kesukaan, ketidaksukaan, dan berbagai hal yang tidak biasanya Sobat pahami dari sahabat-sahabat itu.

2. Kulari ke Pantai

film Indonesia tentang wisata
Film selanjutnya yang layak banget Sobat tonton dan saya masukkan ke dalam film Indonesia tentang wisata kali ini mengangkat tema keluarga. Yup, Kulari ke Pantai yang mendapat rating cukup tinggi dari IMDb (7.6/10), berkisah tentang Sam, gadis kecil berusia 10 tahun yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Kecintaannya akan surfing, membawa Sam dan Uci—sang Ibu—mengejar salah seorang peselancar idola Sam yang akan tampil di Pantai G-Land, Banyuwangi. Sayangnya, perjalanan yang Sam inginkan tidak semulus yang dia harapkan, sebab sepupu Sam yang bernama Happy, diminta ikut menemani Sam dan Uci oleh ibunya.

Dalam film ini, Sobat akan diperlihatkan berbagai keseruan yang dapat ditemukan manakala memutuskan berwisata lewat jalur darat, khususnya mengendari mobil. Belum lagi melihat polah dua bocah yang kerap berkelahi satu sama lain sepanjang perjalanan. Tentu akan menambah cerita dan memberi “warna” tersendiri.

Film ini juga secara tidak langsung memperlihatkan adab dan sopan santun dalam berwisata serta memperlakukan orang lain. Sobat yang berencana jalan-jalan jauh, jangan pernah melupakan adab di mana pun berada, ya!

Dari saya, cukup merekomendasikan film ini sebagai film keluarga yang dapat ditonton bersama keluarga dan menginspirasi jalan-jalan.

3. Susah Sinyal

film Indonesia tentang wisata
Untuk film Indonesia tentang wisata berikutnya, saya akan mengajak Sobat untuk melepas penat dengan banyak tertawa. Film karya Ernest Prakasa satu ini banyak mengambil latar Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Nyaris mengangkat tema senada dengan Kulari ke Pantai, Susah Sinyal juga mengetengahkan kisah perjuangan seorang ibu tunggal dalam membersamai putrinya yang telah remaja. Akan tetapi, Susah Sinyal mengulasnya dengan lebih kompleks dan tentu saja dengan sentuhan yang jauh lebih dewasa.

Berkisah tentang Ellen (diperankan oleh Adinia Wirasti), seorang pengacara sukses yang menenggelamkan hari-harinya dengan berbagai kesibukan. Kesibukan demi kesibukan yang Ellen lakukan, berdampak pada kurang dekatnya dia kepada sang putri, Kiara. Permasalahan timbul ketika Agatha—nenek Kiara yang sehari-hari menemani Kiara di rumah—meninggal dan meninggalkan luka mendalam di hari Kiara.

Bermaksud menghibur sang putri, Ellen pun melakukan perjalanan ke Sumba bersama Kiara.

Kendati dikemas dengan amat menghibur, khususnya lantaran kehadiran Yos dan Melki (diperankan Abdur Arsyad dan Arie Kriting), serta Tante Maya—yang diperankan Asri Pramawati alias Asri Welas, sejatinya Susah Sinyal merupakan sebuah drama keluarga dengan konflik yang cukup relate dengan kehidupan beberapa orang di antara kita. Kekurangharmonisan keluarga yang disebabkan kesibukan kantor, sering menyebabkan suami dengan istri, ataupun orang tua dan anak, terasa berjarak.
film Indonesia tentang wisata
Terlepas dari itu, Susah Sinyal amat seru ditonton dengan mengetengahkan pemandangan Pulau Sumba yang indah nan eksotis.

Sobat harus nonton film ini!

4. Haji Backpacker

film Indonesia tentang wisata
Film Indonesia tentang wisata satu ini diangkat dari sebuah novel karya Aguk Irawan berjudul sama. Film yang rilis pada 2014 ini banyak mengambil latar di luar negeri.

Mengangkat kisah tentang Mada, seorang santri yang patuh dan amat hormat kepada ayahnya. Mada yang terus mendapat kekecewaan, akhirnya berbalik dan menggugat Tuhan atas berbagai kemalangan yang menimpanya.

Mada melarikan diri dari sang ayah dan orang-orang yang dikenalnya, lantaran menurutnya tidak cukup mampu membekali dia akan kemampuan menghadapi dunia. Mada mulai berangkat dari satu negara ke negara lain. Berkelahi di Thailand, hampir mati di Tiongkok, mencari arti hidup di India, hingga dituduh mata-mata di Timur Tengah.

Kendati secara penceritaan, saya kurang puas, tetapi melalui film ini, Sobat akan diperlihatkan berbagai cara yang dapat dilakukan untuk dapat melangkah dan berwisata keliling dunia. Mada memperlihatkan kegigihan dan perjuangan yang harus dilakukan agar dapat pergi dari satu negara ke negara lain.

5. Ada Apa Dengan Cinta? 2

film Indonesia tentang wisata
Saya yakin, untuk film satu ini, Sobat sudah banyak tahu. Film ini memang tidak secara nyata memperlihatkan perjalanan panjang dalam berwisata. Akan tetapi, tentu saja ada alasan mengapa Ada Apa Dengan Cinta? 2, saya masukkan ke dalam daftar film Indonesia tentang wisata kali ini.

Alasan sederhana saja sebenarnya. Film dengan raihan skor di IMDb sebesar 7.3/10 ini memperlihatkan beberapa sudut Yogyakarta yang menjadi sebagian besar latar dalam cerita. Sobat bisa jadi sudah sering berkunjung ke sana. Namun, beberapa titik yang diambil dalam film ini, bisa jadi akan memberikan inspirasi baru untuk kembali berkunjung dan mengeksplorasi Yogyakarta lebih dalam.

Film ini tentu saja bertema cinta dengan tokoh utama bernama Cinta. Akan tetapi, memangnya kenapa jika film bertema cinta dimasukkan sebagai film Indonesia tentang wisata?
film Indonesia tentang wisata

6. Ngeri-Ngeri Sedap

film Indonesia tentang wisata
Saya harus angkat topi kepada Bene Dion Rajagukguk sebagai pemilik ide sekaligus sutradara film satu ini. Memang tidak berlebihan rasanya manakala Ngeri-Ngeri Sedap diganjar skor 8/10 oleh IMDb.

Film ini banyak mengambil latar di Sumatera Utara dan dikelilingi dengan adat budaya Batak yang kental sepanjang film. Bercerita tentang Mak Domu dan Pak Domu, dua orang tua yang kelimpungan memanggil pulang putra-putra mereka. Berbagai cara telah dilakukan oleh dua orang tua paruh baya ini untuk menghadirkan ketiga laki-laki dalam keluarga mereka ke rumah. Namun, semua tidak membuahkan hasil.

Domu, si sulung, ada saja urusan dan kesibukannya di Bandung. Belum lagi Gabe, anak nomor tiga yang kini menjadi komedian dan sibuk tampil di stasiun televisi nasional. Adapun Sahat, si bungsu, kini asyik bermasyarakat di Yogya bersama dosennya, sembari membangun desa di sana.

Hingga akhirnya, Pak Domu dan Mak Domu pun bersiasat. Sarma, satu-satunya anak perempuan dalam keluarga itu pun terseret dalam siasat yang dicanangkan kedua pasutri sepuh itu.

Sejatinya, Ngeri-Ngeri Sedap sama sekali tidak berkisah tentang wisata. Film ini mengangkat tema keluarga di mana adat Batak mendapat highlight sangat besar di sana. Akan tetapi, dengan begitu besarnya porsi adat yang diangkat, ditambah dengan keindahan alam Sumatera Utara yang ditampilkan, sudah barang tentu film ini amat layak dimasukkan ke dalam daftar film Indonesia tentang wisata versi saya, dong. He-he-he.
film Indonesia tentang wisata
Maka, simaklah keindahan alam Pulau Samosir dan Danau Toba di sini. Lalu, nikmati juga setiap kisah yang terjalin rapi dari film satu ini.
***
Demikian 6 rekomendasi film Indonesia bertema wisata dari saya. Saya pribadi, memiliki destinasi impian sendiri sebenarnya. Tidak muluk-muluk, sih.
Yah, namanya juga impian, yee kaan …


1. Makkah dan Madinah

film Indonesia tentang wisata
Tentu saja kedua tempat ini adalah impian ultimate yang saya canangkan. Bukan hanya oleh saya, melainkan juga oleh dua nakama di rumah, istri dan anak saya.

Semoga Allah mampukan saya untuk berkunjung ke dua kota impian ini. Menunaikan haji, umrah, termasuk juga memandangi dan menapaktilasi setiap inci bukti perjuangan Rasul tercinta.

2. Jepang

film Indonesia tentang wisata
Beberapa kota di Jepang, cukup menarik untuk saya kunjungi. Hebatnya, lagi-lagi dua orang nakama saya pun mengamini.

Sebagai pencinta anime dan manga, rasanya tidak berlebihan jika saya, istri, dan anak berharap banyak suatu hari nanti dapat mengeksplorasi negara ini lebih dalam.


3. Tempat impian menghabiskan sisa usia

film Indonesia tentang wisata
Usai menikah, saya berkata satu hal sederhana kepada istri saya. Saya ingin di hari tua kelak, piknik bersamanya di sebuah padang rumput. Di padang rumput itu, saya tiduran di atas tikar dengan dia di samping saya.

Dari kejauhan, saya melihat anak dan istrinya, tengah bermain bola bersama cucu-cucu saya.

Konyol, ya? Biarin. He-he-he

Saya tidak terlalu pusing di mana saya akan menghabiskan sisa usia kelak. Di Tangerang, tempat tinggal saya sekarang, Papua, Yogyakarta, Lampung, Kalimantan, bahkan luar negeri sekalipun. Saya tidak pusing dan risau sama sekali tentang tempat.

Satu hal yang pasti, di mana pun ada istri dan anak saya, maka di sanalah saya pulang.
Jirfani
Selamat datang di blog jirfani.com Sebuah blog yang berisi beragam ulasan seputar film, buku, perjalanan, serta perenungan seorang Jamal Irfani.

Related Posts

Posting Komentar