Identity: Film Thriller Psikologi dengan Plot Twist Mencengangkan

Posting Komentar
Merupakan sebuah kemestian bagi sebuah film bergenre thriller untuk menyajikan ketegangan. Demikian pula halnya dengan apa yang diberikan Identity kepada para penontonnya. Selama 90 menit, adrenalin para penonton dipaksa terus terpompa lantaran menyaksikan adegan demi adegan yang ditayangkan.

Identity film thriller psikologi

Thriller dengan Perpaduan Puzzle dan Action Base

Menonton Identity, para penonton seolah-olah dipaksa untuk menikmati dua jenis rangkaian cerita yang terkesan tidak saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu, menjadi wajar jika ada satu-dua orang pemirsa yang terlupa atas salah satu cerita, ketimbang cerita lainnya.

Film dibuka dengan kesibukan seorang ahli kejiwaan yang bernama Dokter Mallick. Jelas terlihat, Mallick saat itu tengah melakukan analisis atas wawancara yang dia lakukan kepada seorang terpidana hukuman mati, Malcolm Rivers.
Identity film thriller psikologi
Dokter Mallick
Oleh pengadilan, Rivers dijatuhi hukuman mati dan siap dieksekusi dalam 24 jam ke depan lantaran telah melakukan serangkaian pembunuhan berantai yang sangat keji.

Adegan kemudian beralih pada satu daerah nun jauh dari lokasi Mallick berada. Di tengah hujan dan badai yang melanda daerah itu, sebanyak sepuluh orang terpaksa terjebak di dalam sebuah motel. Akses yang putus lantaran banjir, semakin memperparah kondisi jalan sekitar yang memang rusak.

Semua awalnya baik-baik saja—kecuali adanya kondisi darurat lantaran salah seorang pengunjung motel mengalami kecelakaan lalu lintas—hingga akhirnya kematian demi kematian datang silih berganti.

Para penghuni motel mulai saling menuduh dan menyalahkan satu sama lain. Kejadian ini diperparah dengan adanya seorang pembunuh berantai yang melarikan diri dari tangkapan seorang polisi yang merupakan salah satu pengunjung motel yang sama.

Menikmati film thriller satu ini, tidak bisa tidak memaksa kita untuk terus menerka pelaku pembunuhan yang menewaskan begitu banyak orang malam itu. Kematian-kematian yang terjadi pun nyaris seluruhnya tidak bisa dikatakan wajar. Mulai dari kepala yang terpotong dan dibuang ke mesin cuci, mulut yang tertusuk pemukul bisbol, hingga kematian karena tersengat listrik.
Identity film thriller psikologi
Malcolm Rivers
Melalui film ini, para penonton diperlihatkan sebuah tayangan yang merupakan perpaduan genre thriller yang bergaya puzzle base—teka-teki—dan juga action base—menunjukkan banyak adegan aksi. Petunjuk demi petunjuk yang tersebar di dalam TKP berpadu dengan adegan pukul-pukulan dan sedikit tembak-tembakan di dalamnya.

Hasilnya? Film keluaran tahun 2003 ini pun terbilang memukau dalam mengeksekusi jalan cerita.

Plot Twist Tak Terduga

Salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah film thriller tentu saja adanya plot twist. Keseruan dari kejutan tak terduga yang disajikan dalam cerita, membuat penonton berdecak kagum.
“Eh, kok, gitu, sih?”
Bahkan, saya yang telah menonton film ini pada 2005 silam, kembali dibuat pusing sewaktu berupaya kembali memecahkan misteri yang diketengahkan film ini. Itu belum seberapa.

Lantaran merasa sudah menonton, saya pun menyepelekan plot twist yang disiapkan film ini. Lantas, ternyata se-well-prepared apa pun akan film ini , nyatanya saya kembali dibuat berdecak kagum usai menontonnya.

Film Bertema Psikologi

Sebagai sebuah film thriller, Identity mungkin tidak sepenuhnya dapat memuaskan dahaga akan misteri yang benar-benar memusingkan, seperti tatkala Sobat menonton film-film detektif. Kemudian, jika Sobat adalah pecandu film laga, maka Identity pun bukan film yang pas untuk dikonsumsi. Kendati ada satu-dua adegan aksi, nyatanya film ini bukan sungguh-sungguh film action.
Identity film thriller psikologi
John Cussack sebagai Ed Dakota
Akan tetapi, sekiranya Sobat mencari film thriller bertema psikologi, maka saya amat merekomendasikan film ini. Sebab, melalui film ini saya berharap Sobat dan para penonton lainnya akan semakin paham akan beberapa gangguan kepribadian yang amat mungkin diderita seseorang.

Dengan memiliki pemahaman akan gangguan ini, saya berharap stigma buruk akan gangguan kepribadian, akan semakin menyusut. Semoga!

Akhirnya, skor 7,5/10 saya sematkan untuk film ini.
Jirfani
Selamat datang di blog jirfani.com Sebuah blog yang berisi beragam ulasan seputar film, buku, perjalanan, serta perenungan seorang Jamal Irfani.

Related Posts

Posting Komentar