Haru! Review Episode 7 Anime One Punch Man

Posting Komentar
Di antara sekian banyak episode anime One Punch Man, terdapat salah satu episode dari kisah perjalanan hidup Saitama yang menurut saya begitu menarik untuk dikupas. Tentu saja, episode itu tidak lain adalah episode ketujuh season 1 anime ini.
Review Episode 7 One Punch Man

Garis Besar Cerita

Saitama, seorang manusia yang memiliki kekuatan luar biasa, akhirnya memutuskan bergabung dengan asosiasi pahlawan. Asosiasi ini sendiri diisi begitu banyak orang yang memiliki kemampuan dan berkomitmen menolong sesama. Terlepas dari intensi masing-masing pahlawan ketika memutuskan bergabung, asosiasi ini secara nyata telah mampu membantu menurunkan angka kejahatan di banyak kota.

Secara umum, setiap pahlawan diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas. Kelas-kelas ini dibuat berdasarkan kemampuan dan kontribusi dari pahlawan yang bersangkutan. Masing-masing kelas pahlawan itu antara lain:

1. Kelas C

Kelas pahlawan paling bawah. Kebanyakan anggota asosiasi pahlawan yang berada pada kelas ini hanya mereka yang punya sedikit kemampuan. Tugas yang diberikan pun terbilang remeh. Mengejar copet, menangkap begal, ataupun menggagalkan pencurian.

2. Kelas B

Satu level di atas kelas C. Tanpa perlu banyak dijelaskan, tentunya sudah dapat dipastikan bahwa level kekuatan para pahlawan kelas B, lebih kuat daripada kelas C.

3. Kelas A

Tentu saja para anggota kelas ini adalah mereka yang memiliki kemampuan hebat. Level ancaman yang ditangani anggota kelas ini pun lebih kompleks. Tidak jarang, menyangkut keselamatan bangsa dan negara.

4. Kelas S

Level kelas ini adalah para anggota asosiasi dengan kemampuan yang sudah tidak dapat dibilang cemen sama sekali. Ancaman pada kelas S, tentunya lebih luas lagi.

Dengan kemampuan Saitama yang selalu mengalahkan musuhnya hanya dengan satu pukulan, teramat kuat dan cepat, bahkan mampu bertahan hidup di ruang hampa udara, Sobat tentu sudah dapat menebak di kelas mana dia berada.

Iya, benar sekali. Saitama memulai karier sebagai pahlawan pada kelas C dengan peringkat terbawah.

Sebagai informasi, setiap kelas memiliki peringkatnya masing-masing. Semakin tinggi peringkat, tentu semakin bagus kinerjanya. Jadi dapat dibayangkan, kelas C saja sudah yang terendah kastanya. Ditambah lagi, Saitama berada pada peringkat terbawah. Jika diumpamakan, Saitama dianggap sebagai sampahnya para sampah.

Mungkin Sobat bingung, mengapa Saitama yang teramat kuat, malah menjadi penghuni kasta terendah. Jawabannya sederhana saja. Saat ujian tulis menjadi pahlawan, skor ujian Saitama kurang maksimal. Akan tetapi, kemampuan fisiknya—yang nonteori—sangat hebat. Dengan pertimbangan itu, Saitama diterima bergabung dengan asosiasi, tetapi ditempatkan di kelas terdendah dengan peringkat paling buncit pula.

Nah, setelah banyak penjelasan di atas, mari saya lanjutkan ceritanya.

Cerita berlatar pada informasi akan hadirnya sebuah meteor yang terbang menukik dan akan segera menabrak kota Z—kota tempat tinggal Saitama. Dipicu keinginan membantu sahabatnya—Genos yang menganggap Saitama sebagai role model dan manusia terkuat di muka bumi, Saitama pun turun tangan.

Genos telah kehabisan energi untuk menghalau datangnya sang meteor. Akan tetapi, tidak ada yang berhasi. Di saat detik demi detik berjalan—yang berarti kehancuran alias tabrakan akan segera terjadi—tiba-tiba Saitama datang. Kemudian, lagi-lagi hanya dengan satu pukulan, meteor yang akan menghancurkan bumi itu pun dihancurkan.

Serpihan demi serpihan sisa badan meteor yang telah hancur di tangan Saitama pun berhamburan. Karena ukuran pecahan meteor sebesar pintu kamar mandi ataupun mobil Pajero Sport Dakkar, kehebohan baru pun terjadi.

Pecahan-pecahan itu menghantam rumah-rumah dan meluluhlantakkan banyak bangunan gedung pencakar langit. Kendati jika dikalkulasi, kehancuran dipastikan lebih masif dan berpotensi membunuh semua warga distrik 12, dibanding Saitama tidak menghancurkan meteor, tetapi pandangan masyarakat berubah.

Saitama yang berada di kelas C, tidak dipercaya memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan meteor raksasa. Akan tetapi, Saitama tidak ambil pusing. Dia tetap berkeliling dan patroli di tengah puing-puing gedung yang roboh.

Lalu, datanglah dua anggota asosiasi pahlawan kelas C yang iri. Mereka bernama Tank Top Tiger dan Tank Top Black Hole. Keduanya iri ketika melihat Saitama cepat mengalami lonjakan karier. Disebabkan kiprahnya dalam menghentikan meteor dianggap fantastis oleh asosiasi, Saitama pun mengalami peningkatan level peringkat. Saitama yang semula menduduki peringkat 200-an di kelas C, kini berhasil menduduki peringkat 16.
Review Episode 7 One Punch Man
Lonjakan peringkat ini menimbulkan ketidaknyamanan pada beberapa anggota asosiasi lain. Mereka iri dan terkejut bagaimana bisa peringkat Saitama yang botak culun itu lebih tinggi dari peringkat mereka.

Kedua pahlawan ber-tank top pun memfitnah Saitama. Di hadapan banyak penduduk kota, mereka berkata bahwa Saitama adalah orang yang bertanggung jawab atas kehancuran gedung dan rumah banyak penduduk kota. Mereka pun menyuruh Saitama mundur dari kenggotaan asosiasi pahlawan.

Emosi warga desa tersulut. Mereka mulai menyuruh Saitama pergi dan berhenti jadi pahlawan. Nyaris seluruh warga desa menggunjing dan mengusir dia dari kota.

Lalu apa yang Saitama lakukan?
Dengan tenang, dia tetap fokus pada aksi kepahlawanannya. Saitama tidak lari ketika dirundung seluruh warga. Alih-alih tersinggung, dia justru mengalihkan perhatian kemudian menganggapnya sebagai hal sepele.

Episode Penuh Inspirasi

Sejujurnya, saya sangat gembira dapat menonton episode ini. Kendati hanya menonton melalui handphone, tetapi insight dari episode ini sungguh mendalam buat saya.
Review Episode 7 One Punch Man
Episode yang memuat fitnah kepada Saitama ini memperlihatkan dengan jelas, bagaimana kualitas manusia ketika dibutakan iri hati. Alih-alih mengupayakan persaingan sehat, kedua pahlawan iri ini justru mengedepankan cara instan. Ya, melalui fitnah satu itu.

Akan tetapi, Saitama tidak ambil pusing. Alih-alih lari, dia justru bergeming.
Jirfani
Selamat datang di blog jirfani.com Sebuah blog yang berisi beragam ulasan seputar film, buku, perjalanan, serta perenungan seorang Jamal Irfani.

Related Posts

Posting Komentar