The Truman Show, Film Keren yang Wajib Kamu Tonton - Jirfani Menulis

Apa yang Sobat akan lakukan, jika hidup yang selama ini dijalani ternyata hanyalah sebuah kepalsuan?

Pertanyaan mengerikan inilah yang muncul dan menjadi ide cerita dari salah satu film legendaris dan saya sukai sepanjang hidup. The Truman Show yang rilis pada 1998 benar-benar memberikan sebuah pengalaman dramatis—sekaligus traumatis—bagi saya selaku penikmat film.

Hidup sebagai Bahan Tontonan

Adalah Truman Burbank, seorang pemuda jelang 30 tahun yang memiliki hidup sempurna. Dikaruniai istri cantik dan pengertian, Meryl Burbank, hidup berkecukupan, serta dikelilingi lingkungan rumah yang ramah, tidak membuat Truman benar-benar merasa hidup.

Truman Burbank, diperankan oleh Jim Carrey

Nyatanya, Truman adalah seorang anak yang memendam begitu banyak kesedihan dan kehilangan. Mulai dari kematian sang ayah di tengah laut, hingga kehilangan seorang gadis yang amat berharga baginya, Lauren Garland. Semua hal itu mengarahkan laki-laki ini untuk menguak pertanyaan besar yang kerap menggantung dan membuatnya penasaran.

Siapa dia sebenarnya?
Di mana dia berada saat ini?
Apakah dunia tempatnya tinggal saat ini adalah dunia yang benar-benar ingin dia huni?

Kebingungan demi kebingungan kian meruncing. Mulai dari lampu sorot besar yang tiba-tiba jatuh di tengah kota dengan label yang menunjukkan penggunaannya pada sebuah production house—tanpa seorang pun peduli dan menggubris, hingga ketidakmampuan dia untuk meninggalkan kota kelahirannya, Seahaven.

Siapa sangka, apa yang dialami Truman selama nyaris 30 tahun, tidak lebih lantaran dia berada di tengah sebuah set reality show acara televisi. Truman, sejak bayi telah diatur sedemikian rupa menjadi bintang utama acara televisi dan dinikmati semua sepak terjangnya oleh jutaan pasang mata pemirsa di berbagai belahan dunia.

Christoff, sang sutradara reality show ini, bahkan dengan teramat sakti mampu mengemas “The Truman Show”—judul reality show yang sama dengan judul film ini—menjadi reality show terbaik dan paling dinikmati dalam sejarah pertelevisian Amerika.

Ketika Manusia Bermain Tuhan

Christoff, diperankan oleh Ed Harris

Saya paham hidup manusia memang sejatinya hanya mengikuti skenario yang telah dibuat oleh Sang Maha Pencipta. Kendati demikian, sebagai makhluk nyatanya manusia tetap memiliki kebebasan untuk memilih. Mau melakukan A ataupun B, semua diserahkan dan dibebaskan kepada manusia yang bersangkutan. Tentunya dengan masing-masing konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil.

Pada The Truman Show, hal itulah yang tidak terjadi. Alih-alih sebagai sutradara, Christoff justru memainkan peran yang teramat mengerikan. Dia dengan sadar mengambil peran sebagai Tuhan bagi Truman.

Keharusan Truman menjalani hidup selama 30 tahun sesuai keinginan dan skenario yang dia canangkan, tidak lebih demi memuaskan ambisi untuk membawa reality show yang dibidaninya memuncaki tangga rating. Dengan segala cara, Christoff merancang setiap langkah yang Truman ambil agar sesuai dengan arahan yang telah dia rancang.

Ketimbang berperan sebagai seorang ayah yang peduli atau Tuhan Yang Maha Pengasih, Christoff justru hadir sebagai manusia culas yang tega memanipulasi hidup seorang manusia tak berdosa bernama Truman. Sobat bisa bayangkan perasaan Truman ketika mengetahui sahabat, tetangga, bahkan orang yang dia panggil ayah, tidak lebih para aktor yang di-hire Christoff.

Iya, termasuk orang yang dikira Truman sebagai istrinya, ternyata hanya “bekerja” untuk reality show dan Christoff. Ngeri!

Gambaran The Truman Show sudah semestinya dapat membuka mata setiap penonton. Tidak jarang, kuasa seseorang atas orang lain, justru jauh lebih culas dan jahat ketimbang apa yang setan rayu untuk manusia lakukan. Manusia dengan segala kemampuan—plus nafsu—yang dimiliki, dengan penuh keberanian menempati singgasana Tuhan dan bertindak sebagai diri-Nya—sesuatu yang iblis dan setan tidak pernah lakukan.

Sebagai sebuah tontonan, The Truman Show diapresiasi sangat baik oleh para perating film. Tengok saja Rotten Tomatoes yang memberi rating 94% pada Tomatometer mereka. Lirik juga bagaimana IMDb memberi penilaian. Oleh mereka, The Truman Show diganjar poin tinggi dengan 8.2/10!

Jangan lupakan juga, pada gelaran Academy Awards 1999, The Truman Show mendapatkan berbagai nominasi. Sebut saja nominasi kepada Ed Harris sebagai aktor pendukung terbaik, nominasi kepada Peter Weir sebagai sutradara terbaik, dan nominasi skenario terbaik.

Jadi, tidak ada alasan rasanya bagi saya untuk tidak memberikan skor 9/10 atas film kece satu ini!