"Apa yang tercatat sebagai rahasia, biarlah tetap menjadi rahasia." Mata Deni mengerjap. Dibaca kembali tulisan yang tertera pada sampul sebuah buku. Entah siapa yang telah meletakkan buku …
Hari masih gelap ketika Tuminah beranjak dari peraduan. Matanya begitu lelah lantaran tidur yang tak pernah cukup. Semenjak Turidi—suaminya—dikeroyok hingga mati dua pekan silam, otomatis tanggung …
Apa yang lebih menyakitkan ketimbang dipermalukan di depan umum? Ditikam dengan belati tajam bergerigi tentu menyakitkan. Akan tetapi, ditertawakan oleh semua orang dan menghadapi tatapan melecehkan …
Setelah lebih dari sebulan berjibaku dengan mulut busuk Wardoyo, akhirnya malam ini tiba waktuku mereguk kemenangan. Sesuai janji yang disampaikan Mbah Atmodjo, malam ini aku akan mendapati kabar gem…
Sebelum membaca cerita ini, sebaiknya kamu membaca cerita sebelumnya. Klik tautan berikut untuk membaca cerita-cerita sebelumnya. Libur Telah Tiba (bagian 1) Libur Telah Tiba (bagian 2) *** "Pa …
Silakan klik tautan berikut untuk membaca cerita bagian sebelumnya. Libur Telah Tiba (bagian 1) *** Tasya merengut. Janji liburan istimewa yang digadang-gadang Papa hanya fatamorgana. Padahal, dalam …
“Ma, minggu depan aku udah libur kuliah.” Mama menurunkan iPad yang tengah dipegang. Rancangan adibusana untuk dipentaskan dalam sebuah pagelaran beberapa pekan ke depan, sejenak dikesampingkan. Mata…
“Gil! Ragil!” Sebuah teriakan diiringi gedoran keras sukses mengoyak ketenangan pagi itu. Penyebabnya apa lagi kalau bukan si bungsu Ragil yang tak tahu waktu ketika di kamar mandi. “Woi, Ragil! Udah…
Siapa yang tak suka Arini? Kurasa terlalu aneh jika di dunia ini ada yang tak suka padanya. Arini adalah sahabatku sejatiku. Kami berkenalan tepat sehari setelah ia dan keluarganya pindah ke sebelah …
Berapa kali pun kupandangi, kelereng pemberian Ayah teramat indah. Kemilau cemerlang manakala bola sebening kaca terkena pantulan cahaya matahari. Belum lagi dengan warna-warni cerah di dalamnya. Kel…
Sejak kecil aku teramat suka jajan. Tak jarang uang saku yang diberikan Ibu habis karena kesukaanku ini. Sirup manis, kembang gula, papeda, telur gulung, dan masih banyak lagi. Bagiku, jajan telah me…
Aku seorang anak tunggal. Mama dan Papa teramat menyayangiku. Sejak kecil, mereka memakaikan aku rantai besi yang indah. Aku ditempatkan di sebuah kamar luas dengan terali besi mengilap. Sudah berapa…
“Bu, kalau Lihin ikut Ibu, apa Ibu akan baik sama Lihin?” *** “Anak kurang ajar! Bapak tuh capek, Lihin. Kenapa, sih kamu enggak bisa kasih waktu buat Bapak istirahat barang sebentar!” “Maaf, Pak. …